Sabtu, 18 Juni 2016

Nama, adalah ciri khas etnis Bali


Nama, adalah sesuatu yang penting di alam semesta ini. Setiap benda, baik hidup maupun mati, pasti mempunyai nama. Apalagi manusia, sebagai mahluk hidup dengan derajat tertinggi dari ciptaan Tuhan, yang memiliki ratusan bahkan ribuan etnis dan sub etnis di seluruh penjuru dunia. Apa jadinya kehidupan ini bila setiap benda tidak memiliki nama masing-masing sebagai salah satu ciri khasnya. Demikian pula dengan etnis Bali atau suku Bali, memiliki nama sebagai "tanda pengenal" terhadap lingkungan sekitarnya yang memiliki latar belakang sosial budaya yang beragam.

Sebagai mana halnya etnis/suku lainnya, sebuah nama dari kelompok tertentu sangat dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan dan lingkungannya. Aspek sosial budaya sangat berpengaruh dalam pola pemberian nama bagi masing-masing individu anggota kelompok etnisnya.

Etnis Bali umumnya memeluk agama Hindu sebagai panutan dan tuntunan dalam mengarungi kehidupan. Ajaran-ajaran Hindu kemudian diterapkan dalam adat istiadat dan budaya orang Bali. Kita dapat menyaksikan, bagaimana etnis Bali sangat menghargai arti hidup. Sejak benih tumbuh di dalam rahim perempuan, dilakukan ritual / upacara yang dimaksudkan sebagai "penghargaan" terhadap kehidupan yang mulai berkembang. Demikian seterusnya, hingga benih tersebut lahir dan kemudian mati, selalu disertai dengan ritual adat dan budaya yang didasari oleh ajaran Weda sebagai kitab suci agama Hindu.